Perlu Penguatan Visi Wisata Pulau Rupat
Visi pariwisata seharusnya dapat dituangkan didalam semua proses pembangunan di pulau ini, baik pada aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.
Teori Ekonomi Kebahagiaan Sejak Easterlin Paradox
Teori ekonomi kebahagiaan pertama kali mendapat perhatian luas setelah Richard Easterlin mengemukakan Easterlin Paradox pada tahun 1974.
Peradaban itu Berawal dari Arus Sungai Hingga Arus Informasi
Pradaban besar dunia pada masa awal sangat ditentukan oleh Sungai. Lihatlah peradaban Cina yang berawal dari sungai Kuning atau Hwang Ho, peradaban Eropa pula ditentukan oleh dua sungai yakni Eufrad dan Tigris.
Warisan Keulamaan H. Zainal Abidin Sungai Alam
Sebuah penelusuran awal trah keulamaan dan perjuangan dakwah Islam yang dijalankan oleh silsilah keturunan H. Zainal Abidin yang bermukim di desa Sungai Alam Bengkalis.
Fakta Tentang Batin Alam dan Awang Mahmuda
Sungai Alam terkuak sudah. Sebuah Kampung lama yang ada di pulau Bengkalis itu menyimpan misteri nama serta mitos yang selalu dikisahkan kepada setiap generasi.
Selasa, 29 Maret 2016
Menciptakan Orang Bukan Barang
Sabtu, 12 Maret 2016
Ekonomi Kebahagiaan
Jumat, 11 Maret 2016
Tawhidi String Relation dalam Konteks Pembangunan, Perspektif Q. S. Al-Mukminun

Kamis, 10 Maret 2016
Sekilas Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai
![]() |
Gambar: Penyerahan SK Alih Status oleh Prof. Dr. Dede Rosada (Direktur Diktis Kementerian Agama RI) kepada H. M. Rizal Akbar (ketua Yayasan Tafaqquh Fiddin Dumai, Jakarta 8 Desember 2014 |
Wacana Akademik IAI Tafaqquh Fiddin "Terdepan di Kawasan Pesisir Selat Melaka"
Kawasan Pesisir Pantai Timur Sumatera yang berada disepanjang selat Melaka merupakan kawasan dengan segudang peristiwa dan sejarah yang mengilhami nusantara. Selat Malaka, yang merupakan kawasan perdagangan tersibuk dan tertua di dunia. Daerah ini pada mulanya dihuni oleh para pendatang dari India Selatan dan kemudian menjadi pusat pelayaran wilayah laut Kepulauan Indonesia, Laut Cina dan Samudera India. Pelayaran yang membawa serta masyarakat Melayu tersebut dapat dijumpai dibeberapa daerah bahagian barat dan tengah Kepulauan Indonesia dan daratan Malaysia. Budaya Melayu ini juga dapat ditemukan di selatan Filipina dan Madagaskar. Bahasa Melayu menjadi bahasa nasional Malaysia dan Indonesia serta merupakan bahasa resmi yang digunakan di Singapura. Masyarakat etnik Melayu dalam jumlah yang besar menetap di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan daerah pesisir Sumatera Utara dan sejumlah kecil masyarakat Melayu dapat dijumpai dibahagian barat dan tengah Indonesia, khasnya di beberapa kota pesisir.

Selain pesatnya perdagangan antar pulau, kawasan ini juga memiliki sejarah tentang penyebaran agama yang tidak kalah pentingnya. Pada abad ke 5 masehi pengaruh Hindu dan Budha sangat mewarnai kawasan ini, namun pada abad-abad berikutnya kawasan ini mengambil peran penting dalam proses penyebaran Agama Islam di dinusantara, yang tentunya mencatat begitu banyak rentetan ulama yang pernah berkiprah di kawasan ini. Selari dengan itu, perkembangan bahasa Melayu juga memiliki hubungan yang erat dengan proses islamisasi di kawasan ini. Pada akhir abad ke 13 masehi– sejak Islam disebarkan di kawasan ini, sehingga secara berangsur-angsur bahasa Melayu berperan juga sebagai salah satu wahana pengantar Agama Islam.

Sebagai sebuah kawasan yang berada di jalur penting perekonomian dunia, kawasan pesisir pantai timur Sumatera sudah selayaknya mendapatkan perhatian khusus dalam kebijakan pembangunan nasional. Kawasan ini sudah semestinya menjadi kawasan utama dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional, menjadi pasar yang dapat menjamin produk-produk nasional untuk masuk ke dunia internasional. Disamping itu, kejayaan kawasan ini sebagai enteri point pengembangan peradaban di kawasan nusantara sebagaimana catatan sejarah di atas harus dapat dikembalikan lagi perannya sehingga kegalauan peradaban yang kita hadapi saat ini dapat teratasi.
Secara ekonomi harapan terhadap program MP3I (Master Plant Percepatan Peluasan Ekonomi Indonesia) yang telah dicanangkan pemerintah dalam mencapai visi Indonesia 2025 sangat besar dalam upaya mempotensikan kembali kawasan ini. Dimana program MP3I adalah sebuah program yang menyeting semua aspek perekonomian Indonesia yang diharapkan dapat mengubah perekonomian Indonesia menjadi lebih maju dan berkembang. Kawasan pantai timur sumatera merupakan salah satu koridor pengembangan ekonomi nasional dengan tema pembangunan ekonomi sebagai “Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional”.
Studi Kelayakan Institut

Berawal dari isu strategis yang berkembang di wilayah pesisir pantai timur sumatera, Segala potensi coba digali sehingga dapat ditemukan peluang yang memungkinkan untuk lebih unggul dimasa depan. Institusi pendidikan tinggi agama Islam di kawasan pesisir pantai timur Sumatera dimasa depan berpeluang memainkan peranan penting ditengah masyarakat. Hal tersebut dimungkinkan karena dimasa depan arus globalisasi menghendaki bahwa kehidupan yang serba kompleks, sehingga peran agama menjadi sangat menentukan. Integrasi keilmua adalah tema yang harus dikedepankan. Kurikulum pendidikan dasar 2013 yang dijalankan di Indonesia saat ini merupakan langkah awal yang peduli terhadap integrasi keilmuan tersebut. Integrasi ilmu keislaman dalam khazanah pengetahuan umum akan semakin berkembang pesat bilaman pengajian agama dapat secara maksimal memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Inilah yang menjadi matlamat hadirnya institut ini.
Perkembangan kajian agama yang memiliki potensi cukup besar dimasa depan itu, malangnya belum direspon secara positif oleh masyarakat muslim dikawasan pesisir pantai timur Sumatera. Sehingga institusi perguruan tinggi agama Islam yang ada masih menyimpan banyak kelemahan. Dengan daya saing yang masih bersifat lokalitas, keunggulan yang semu serta pasilitas yang belum memadai adalah masalah utama yang masih dihadapi oleh STAI Tafaqquh Fiddin Dumai .
Namun semua kenyataan itu dapat kita perbaiki, bilamana pembenahan dilakukan secara cepat dan terencana. Yayasan Tafaqquh Fiddin menyadari bahwa perubahan itu harus dimulai melalui proses percepatan yakni meningkatkan status dari se kolah tinggi agama Islam menjadi institut agama Islam.
Potensi Calon Mahasiswa

Dilihat dari angka kelulusan siswa SMA dan SMK seprovinsi Riau, juga memberikan harapan yang menjanjikan. Data kelulusan siswa SMA dan SMK tahun 2013 menunjukan terdapat 47.838 siswa yang bakal lulus SMA dan SMK di Provinsi Riau. Dari jumlah tersebut sebaran untuk Kabupaten/Kota yang berdekatan dengan Institut ini juga cukup besar, dengan sebaran sebagai berikut : Kota Dumai, 3.620 orang, Kabupaten Bengkalis 6.029 orang, Kabupaten Siak Sri Indrapura, 6.345 orang, Kabupaten Rokan Hilir, 7.873 orang dan Kabupaten Meranti, 2.700 orang.
Melihat dari potensi calon mahasiswa tersebut bila
dibandingkan dengan kebutuhan maksimal mahaiswa sebagaimana grand plenning institut untuk sepuluh tahun kedepan, secara bertahap kebutuhan mahasiswa pada anggka optimis adalah sebanyak 1.200 orang pertahun, atau sama dengan 2,51% dari potensi calon mahasiswa di provinsi Riau dan 33,15% potensi ketersedian calon mahasiswa di Kota Dumai. Angka ini menunjukan bahwa keberadaan institut masih sangat memungkinkan, bila mempertimbangkan potensi dasar yakni kebutuhan pendidikan tinggi masyarakat pada tataran local Dumai dan Provinsi Riau. Padahal keberadaan institut agama Islam ini sangat memungkinkan diakses oleh calon mahasiswa baik secara nasional maupun internasional, seperti kawasan semenanjung Malaysia. ***
Potensi Strategis Kawasan

Selain dengan potensi sawit, Dumai, juga dikenal sebagai kota minyak. Tiga industri yang minyak nasional yang berada di Dumai PT. CPI (ChevronPacific Indonesia) yang bergerak mayoritas dalam bidang pertambangan dan ekspor minyak dan gas bumi, kemudian PT. Pertamina yang bergerak dalam bidang pengolahan dan pendistribusian minyak dan gas bumi dalam negeri serta disusul oleh industri pengolahan minyak sawit (CPO) PT. BKR (Bukit Kapur Reksa). Selain itu, Kota Dumai memiliki lima kawasan Industri yang strategis yaitu Kawasan Industri Dumai (KID) di Pelintung yang dikuasai oleh Wilmar Group, Kawasan Industri Lubuk Gaung, Kawasan Industri Dock Yard yang dikembangkan oleh PT Patraniaga , Kawasan Industi Bukit Kapur dan Kawasan Industri di Bukit Timah.
Kota Dumai memiliki keunggulan sebagai salah satu Kota di Provinsi Riau yang berpeluang untuk memanfaatkan potensi pengembangan pelabuhan laut, dimana Dumai berada pada posisi lintas perdagangan internasional Selat Melaka yang dikelola oleh PELINDO dan beberapa pelabuhan rakyat. Pelabuhan di Dumai telah dibangun sebagai pelabuhan penghubung untuk kegiatan ekspor impor, begitu juga para penumpang yang ingin menuju ke Malaka – Malaysia. Sepanjang daerah pantai Dumai terdapat beberapa pabrik minyak dan pengolahan minyak dengan kapasitas 170.000 barrel per hari dan dapat menampung 850.000 barrel minyak per hari.
Kondisi diatas menggabarkan betapa besarnya peluang pendidikan tinggi dibutuhkan di Kota ini. Hapir semua sector ekonomi madren ada di kota Dumai, baik industry, jasa, perdagangan, pelabuhan maupun terasportasi. Kesemuanya memerlukan sumberdaya manusia professional yang dilahirkan oleh perguruan tinggi. Dengan demikian, kehadiran institut ini menjadi penting dalam menyediakan tenaga kerja professional yang handal dan kompetitif. ***
Senin, 07 Maret 2016
Alumni PTAI Dimata Masyarakat Pengguna

STAI jadi Institut Bagai Gayung Bersambut

Selayang Pandang STAI Tafaqquh Fiddin Dumai

Ekonomi Islam Sebuah Solusi
