![]() |
| Materi disampaikan pada: bimbingan teknis untuk para pegiat P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba) BNN Dumai 4 Oktober 2024 |
Perkembangan teknologi digital telah mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk cara masyarakat berkomunikasi, belajar, dan membangun jejaring sosial. Di satu sisi, digitalisasi membuka peluang besar untuk pendidikan dan pemberdayaan. Namun di sisi lain, ruang digital juga dimanfaatkan oleh jaringan narkoba untuk memperluas pengaruh dan peredaran. Dalam konteks inilah literasi digital menjadi elemen kunci dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Literasi digital tidak lagi sekadar keterampilan teknis, melainkan kompetensi strategis bagi para penggiat P4GN agar mampu hadir secara efektif di ruang digital yang menjadi medan baru pertarungan nilai dan informasi.
Literasi Digital sebagai Modal Utama Penggiat P4GN
Literasi digital dalam P4GN bertujuan membekali para penggiat dengan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif, kritis, dan bertanggung jawab. Penggiat P4GN dituntut tidak hanya mampu mengakses informasi, tetapi juga memahami, mengevaluasi, serta menyebarkannya secara tepat melalui berbagai platform digital.
Dengan literasi digital yang baik, penggiat P4GN dapat mengoptimalkan media sosial dan perangkat digital untuk:
mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba,
menyebarkan informasi yang benar dan terpercaya,
serta membangun jejaring dukungan dalam kampanye pencegahan narkoba
Sekilas P4GN dan Peran Penggiat
P4GN merupakan pendekatan komprehensif yang mencakup pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba. Penggiat P4GN adalah individu yang memiliki semangat, kemauan, dan komitmen kuat untuk berperan aktif di lingkungannya sesuai ketentuan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Karakter penggiat P4GN yang ditekankan dalam materi ini mencakup kemauan kuat, semangat tinggi, dan komitmen berkelanjutan, disertai persyaratan moral dan sosial seperti rekam jejak bersih dari narkoba, kesehatan jasmani dan rohani, serta keterlibatan aktif dalam organisasi atau komunitas
Strategi P4GN di Era Digital
Materi presentasi menegaskan bahwa P4GN memerlukan pendekatan yang berlapis dan adaptif. Empat strategi utama P4GN diperkenalkan, yaitu:
Soft Power Approach, melalui rehabilitasi, pemberdayaan masyarakat, dan pencegahan;
Hard Power Approach, melalui penegakan hukum;
Smart Power Approach, dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi;
Co-operation, melalui kerja sama lintas sektor dan lintas komunitas.
Dalam konteks era digital, smart power approach menjadi semakin relevan karena memungkinkan kampanye P4GN menjangkau masyarakat luas secara cepat, murah, dan interaktif
Media Sosial sebagai Instrumen Pencegahan
Media sosial merupakan ruang strategis dalam P4GN. Platform seperti Facebook, Instagram, YouTube, Twitter, dan TikTok memungkinkan penyebaran pesan edukatif secara masif dan real-time. Media sosial juga berfungsi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, memperluas jaringan relawan, serta mendukung promosi kampanye anti-narkoba.
Namun, pemanfaatan media sosial menuntut kecakapan literasi digital agar pesan yang disampaikan tidak sekadar viral, tetapi juga akurat, etis, dan berdampak positif.
Optimalisasi Perangkat Digital dalam P4GN
Optimalisasi perangkat digital menjadi langkah penting untuk meningkatkan efektivitas P4GN. Materi ini menekankan beberapa langkah konkret, antara lain:
pemanfaatan media sosial secara terencana,
penggunaan aplikasi dan platform khusus untuk edukasi dan pelaporan,
monitoring dan evaluasi kegiatan secara daring,
penggunaan media presentasi dan konten edukasi digital,
serta kampanye digital terpadu yang berkesinambungan.
Pendekatan ini memungkinkan penggiat P4GN bekerja lebih efisien, terkoordinasi, dan terukur dalam menyampaikan pesan pencegahan narkoba kepada masyarakat luas
Dari Pengikut Menjadi Penggiat
Salah satu pesan kunci dalam presentasi ini adalah bahwa penggiat P4GN tidak bertujuan menciptakan pengikut, melainkan melahirkan lebih banyak penggiat. Literasi digital berperan sebagai alat replikasi nilai, di mana satu individu yang melek digital dapat menginspirasi dan memberdayakan banyak orang untuk terlibat aktif dalam gerakan P4GN.
Dengan demikian, P4GN tidak bergantung pada figur tertentu, tetapi tumbuh sebagai gerakan sosial berbasis kesadaran kolektif.
Penutup
Literasi digital merupakan fondasi strategis dalam penguatan P4GN di era masyarakat digital. Di tengah derasnya arus informasi dan tantangan narkoba yang semakin kompleks, penggiat P4GN dituntut adaptif, cerdas, dan berintegritas. Melalui pemanfaatan teknologi digital yang tepat, P4GN dapat berkembang sebagai gerakan pencegahan yang edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan—melindungi generasi muda sekaligus memperkuat ketahanan sosial bangsa.
Dokumen : PPT Dokumentasi













%20(2).jpg)

