Rizal Akbar Terima Anugrah Satria Pujangga Bangsa tahun 2025
Assoc Prof Dr.H.M. Rizal Akbar, M.Phil terpilih sebagai penerima Anugrah "Tokoh Adat Dan Budaya Nusabtara
Rizal Akbar Terima Anugrah Hang Tuah DMDI
Anugrah diserahkan langsung oleh TYT Tun Seri Setia Dr. Hj Mohd Ali Bin Rustam
Rizal Akbar Terima Anugrah KRH Dari Kraton Surakarta Hadininggrat Solo
Assoc Prof Dr. H. M. Rizal Akbar, M.Phil mendapat gelar Kanjeng Raden Haryo (KRH) Dwijobaroto Dipura dalam sebuah helat yang digelar Kraton Surakarta Hadiningrat.
Rizal Akbar Ikut Dilantik Menjadi Pengurus DPP IAEI 2025-2030
Ketum IAEI Pusat yang Juga Menteri Agama RI, Prof Dr KH Nazaruddim Umar MA: Sinergi Wujudkan Indonesia Pusat Ekonomi Islam Dunia
Rizal Akbar Pembicara Pada Seminar Internasional Pesisir Selat Melaka
Bentangkan Rekonstruksi Sejarah Ekonomi Maritim Selat Melaka Pada Forum Seminar Internasional di UiTM Shah Alam Malaysia
Kamis, 03 Maret 2022
Perlu Penguatan Visi Wisata Pulau Rupat
By SahabatRiau Maret 03, 2022
Sejak terakhir beberapa tahun lalu mengunjungi pulau ini, Rupat kembali ku kunjungi namun kali ini melintasi perjalanan darat yang panjang yakni dari Tanjung Kapal sampai ke Tanjung Medang.
Kunjungan kali ini menyertakan rekan2 Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai, Roza'i Rektor, Faisal Wakil Rektor, Dawami, Ketua LPM dan lainnya yang kesemuanya rombongan berjumlah 15 orang termasuk sopir Minibus DPRD Dumai sebagai transportasi Rombongan.
Jika ditilik dari wawasan 2020 dimasa lalu, sejak 90an bahkan jauh sebelum itu Rupat sudah digadang-gadangkan sebagai kawasan pariwisata pantai yang akan melampaui pulau Bali. Kondisi alam dimana pantai pasir yang panjang dan luas membentang di kawasan Rupat Utara, sangat menjanjikan bahwa Pulau ini layak dikunjungi oleh pengunjung nasional maupun manca negara.
Pembangunan wisata Rupat sebagai mana harapan itu, telah pula berjalan dan Rupat mulai dikunjungi meskipun saat ini masih bertaraf lokal. Hadirnya fasiltas jalan yang membentang hingga ke destinasi wisata, Roro penyebrang Dumai-Rupat, berdirinya Home stay serta penunjang lainnya. Semuanya menandakan proses pembentukan kawasan ini menjadi kawasan Destinasi Wisata di Riau sedang berjalan.
Namun beberapa catatan yang mungkin memberikan percepatan dalam proses pembangunan tersebut dapat saya ungkapka pada tulisan ini sebagai berikut:
Pertama, penguatan visi dan misi pariwisata Rupat. Sebagai salah satu industri yang menopang pertumbuhan industri pariwisata memiliki kekhasan dalam pengembangannya. Kondisi dimana saat ini, sektor pertanian terutama sawit hari ini masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Pulau Rupat serta ekonomi masyarakatnya. Kerusakan jalan akibat pengangkutan sawit dalam tonase besar, macetnya antrian Roro yang dipenuhi mobil angkutan sawit, merupakan antitesa dari wisata. Ditambah pula tata kelola pelabuhan Roro yang kurang profesional menyebabkan kenyamanan pengunjung Pulau Rupat menjadi sangat terganngu.
Visi pariwisata seharusnya dapat dituangkan didalam semua proses pembangunan di pulau ini, baik pada aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Posisi tanjung Kapal, meskipun merupakan titik terdekat dengan Dumai, agaknya perlu dievaluasi kembali karena memiliki rentang perjalanan darat yang terlalu jauh dengan destinasi pariwisata, akibatnya pembangunan infrastruktur, Jalan dan jembatan yang membentang dari pelabuhan Roro ke Destinasi Wisata menjadi sangat panjang. Menyebabkan perlu dana yang sangat besar untuk membiayai pembangunan dan perawatanya. Bila orientasinya adalah pariwisata maka, pelabuhan Roro disisi Rupat dibangun di kawasan yang dekat dengan Destinasi Wisata. Sehingga para pengunjung tidak kelelahan untuk mencapai kawasan wisata.
Semua pihak pemerintah setempat, sektor pendukung serta masyarakat sedapat mungkin difahamkan dengan visi dan misi pengembangan wisata di Pulau ini, sehingga turut berbenah dalam memberikan pelayanan maupun terlibat dalam semua usaha ekonomis yang menunjang induatri pariwisata. Upaya sosialisasi dilaksankan dengan melibatkan semua stake holder, pemuda, LSM, perangkat Desa, Tokoh Adat dan Agama. Dengan demikian resistensi sosial dapat dihindari serta tata nilai adat dan agama yang me unjang industri pariwisata Rupat dapat terumuskan dengan baik.
Penulis: H. M. Rizal Akbar












